Beberapa waktu lalu, ada seorang gadis yang bercerita kepada saya lewat sebuah pesan singkat. Intinya dia sedang marah dengan seorang lelaki, yang sepertinya si gadis mengartikan perhatian lelaki tersebut sebagai sinyal cinta dan harapan, dan ternyata sang lelaki akhirnya menikah dengan orang lain. Bukan dia yang selama ini di dekatnya, melainkan dengan orang lain yang bahkan tak pernah membersamai lelaki itu sama sekali.
Teruntuk sang lelaki, mungkin maksudnya baik, akan tetapi ada perasaan yang mudah tersentuh disana, tolong jaga dengan jarak. Wanita sangat gampang jatuh di dalam relation yang intens, apalagi bila ditambah dengan bulir-bulir 'perhatian'.
Teruntuk sang gadis, tidak peduli alasan apapun, percaya saja cuma dengan lelaki yang mantap melisankan akad nikah buatmu, kamu boleh jatuh cinta. Tidak ada alasan untuk jatuh cinta kepada gombal-gombal mukiyo yang bahkan meminangmu saja enggan. Ya cuma saran aja nih, dari pada kejebak rasa, akhirnya galau sendiri saat si do'i melayangkan undangan nikah.
Ada orang yang komentar, "lha kamu g ngarasin gimana rasanya? makanya kamu seenaknya bilang gitu." Well, saya cuma ngasih tau saja, nggak perlu ngrasain rokok dulu kan untuk membuktikan kalo itu bahaya?
Kita juga boleh lho berdo'a, memohon kepada Allah, agar si do'i jadi jodoh kita. Tapi ingat, tetep kudu ikhlas, misal ternyata Allah kasihnya yang lebih baik dari si do'i. Jangan sampai sambil memohon pada Allah, kita tetap membuka celah untuk deket-deket sama si do'i yang ujungnya pemaksaan kepada Allah, 'aku maunya dia ya Allah, pokoknya harus dia'
Nah ada tips agar kita tak mudah Ge ER :
1. Yakin, jodoh yang baik, dijemput dengan cara yang baik.
2. Misal ada yang perhatian sama kita, yakin dia pasti juga bisa melakukan hal itu ke banyak orang.
3. Jangan terlalu cair dan memberi ruang terlalu berlebih, sekalipun dia sahabat kita, tetap jaga jarak, kasihani jodoh kita ntar, kalo kita deket-deket sama dia.
4. Ya nerimo ing pandum, (menerima segala pemberianNya) semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang membuat hati kita patah, atau sakit. Aaamiiiin.
#savejomblo
#writingissharing
#writingishealing
#MenulisKebaikan
#KOLMenulis30
#Day3
No comments:
Post a Comment