Adalah
menjadi hal yang sudah bisa ditebak kemana arah obrolan jika satu grup
itu terdiri dari ibu ibu muda, pengantin baru, calon pengantin, daan
Jombloh. Pasti status terakhir adalah status mengerikan yang bakal jadi
tempat jatuhnya bullying tanpa henti yang bahkan kadang tidak sanggup
menjawab pertanyaan menderaa dari partner yang lain.-MIRIS-
Lalu keberadaan seorang sahabat yang bijak menjadi sangat penting dalam menyelamatkan posisi penyandang status itu.
Sahabat saya bercerita singkat tentangnya, dan menutupnya dengan tulisan ini. tulisan yang mampu menyihir saya, yang sampai detik ini tidak pernah saya temukan dalam buku manapun. "Kalian yang barangkali bisa lebih sabar" Ucapnya "jadi dikasih waktu penantian agak panjaaang dikit" Lanjutnya "Barangkali kami, tak bisa sesabar kalian" gyuuur...
Ingatan saya tak hanya tertuju dengan satu topik ini saja setelah mencerna baik baik kalimat teman saya ini. Ada banyak ujian yang setiap manusia jalani. Mulai dari anak muda hingga sudah tuapun ada.. Misaal
Godaan dulu saat lulus SMA adalah "Kuliah dimana?". Saat kuliah pun akan muncul tanya "Kapan Wisuda" Selesai Wisuda pun akan ditanya "Kerja dimana?" Usai Kerja pun akan ditanya lagi "Kapan Nikah?" Pasca Nikah pun bakal muncul tanya."Kapan punya momongan?" Usai ada momongan tanyanya macem macem "Sudah bisa apa putra putrinya".
Heiiyyaa.. Kalo hidup kita pas kebetulan beruntung lewat jalan tol tanpa macet, kita bisa jawab mudah pertanyaan pertanyaan itu, tanpa koma ataupun titik. Namun banyaak kali diantara kita yang tersendat disalah satunya. Parahnya klo yang tanya itu g baik dalam penguasaan kalimat, hingga kadang rasanya nusuk nusuk nembus. Nah bagi kita yang saat ini mungkin sedang menjadi bagian dalam waktu menunggu entah itu wisuda, kerja, menikah, anak, dan lain sebagainya, yang bahkan kita sendiri tidak tahu kudu jawab model gimana lagi. Setidaknya statement sahabat saya satu ini bisa sedikit melegakan.
Barangkali jika itu saya, saya tak sesabar kalian dalam mengeja setiap jawaban persoalan dari yang Kuasa.
Tetap Semangat
Ora Usah dipikir nemen nemen
Intinya Kalian semua terpilih dan Hebaat!!!
Wes Cukup, Selamat Malam..
Oiya trimakasih Ninda ^_^
Lalu keberadaan seorang sahabat yang bijak menjadi sangat penting dalam menyelamatkan posisi penyandang status itu.
Sahabat saya bercerita singkat tentangnya, dan menutupnya dengan tulisan ini. tulisan yang mampu menyihir saya, yang sampai detik ini tidak pernah saya temukan dalam buku manapun. "Kalian yang barangkali bisa lebih sabar" Ucapnya "jadi dikasih waktu penantian agak panjaaang dikit" Lanjutnya "Barangkali kami, tak bisa sesabar kalian" gyuuur...
Ingatan saya tak hanya tertuju dengan satu topik ini saja setelah mencerna baik baik kalimat teman saya ini. Ada banyak ujian yang setiap manusia jalani. Mulai dari anak muda hingga sudah tuapun ada.. Misaal
Godaan dulu saat lulus SMA adalah "Kuliah dimana?". Saat kuliah pun akan muncul tanya "Kapan Wisuda" Selesai Wisuda pun akan ditanya "Kerja dimana?" Usai Kerja pun akan ditanya lagi "Kapan Nikah?" Pasca Nikah pun bakal muncul tanya."Kapan punya momongan?" Usai ada momongan tanyanya macem macem "Sudah bisa apa putra putrinya".
Heiiyyaa.. Kalo hidup kita pas kebetulan beruntung lewat jalan tol tanpa macet, kita bisa jawab mudah pertanyaan pertanyaan itu, tanpa koma ataupun titik. Namun banyaak kali diantara kita yang tersendat disalah satunya. Parahnya klo yang tanya itu g baik dalam penguasaan kalimat, hingga kadang rasanya nusuk nusuk nembus. Nah bagi kita yang saat ini mungkin sedang menjadi bagian dalam waktu menunggu entah itu wisuda, kerja, menikah, anak, dan lain sebagainya, yang bahkan kita sendiri tidak tahu kudu jawab model gimana lagi. Setidaknya statement sahabat saya satu ini bisa sedikit melegakan.
Barangkali jika itu saya, saya tak sesabar kalian dalam mengeja setiap jawaban persoalan dari yang Kuasa.
Tetap Semangat
Ora Usah dipikir nemen nemen
Intinya Kalian semua terpilih dan Hebaat!!!
Wes Cukup, Selamat Malam..
Oiya trimakasih Ninda ^_^
ArsyFatih
BumiIndustri
No comments:
Post a Comment