Friday, April 8, 2016

Ku bilang, mereka adalah harta terindah


Hari ini seperti biasa mereka selalu banyak tanya. Dan aku suka. 

"Mbak, bagaimana menghadapi kedua orang tua yang sedang tidak harmonis"


Itu adalah pertanyaan pembuka dari rangkaian obrolan renyah kita, yang entahlah membuat aku terkejut tak sedikit.

"Tema ini, kebetulan pas sekali, beberapa waktu lalu, seorang sahabat menyampaikan tamparan luarbiasa dalam hati rapuhku" Kata pembukaku 

"Dia berkata, dalam hal kedua orang tua yang sedang tdk harmonis, kita ibarat berjalan dalam seutas tali, yang dibawahnya api neraka sedang menganga" kataku 

"Salah bertindak sedikit, api itu siap melahap habis kita" 

"Tentang mereka, Betapapun mereka sangat bersalah terhadap kita,"

"betapapun hati kita tersakiti oleh laku mereka, betapapun mereka berhasil membuat kita trauma yang seolah tiada obat" 

"betapapun Sedih betubinya kita karena mereka, Betapapun Sunyi sering kita rasai karena mereka" 

"Betapapun isak tangis betubi tubi tak kunjung henti karena mereka" 

"Dan Betapapun bencinya kita terlahir di dunia karena mereka" 

"Tetap saja, Mereka berdua tetaplah wajib untuk kita hormati, Mereka berdua tetaplah wajib untuk kita do'akan, Mereka berdua tetaplah wajib untuk kita santuni. Dan tetaplah dua, tak bisa salah satunya saja. Tak perduli betapa sakitnya hati kita melakukannya"

Tetiba ceria mereka berubah menjadi mata sembab terurai airmata. 

"Dan untuk kalian yang sedang merasainya, Saya hanya berpesan, Kalian bukan satu satunya di dunia ini yg mengalami, Dan kalian tidak sendirian. Lihatlah ada banyak manusia yang berusaha keras menumbuhkan senyum syukurnya menyembunyikan rapat rapat yang mungkin tak jarang mereka rasai sama seperti yang kalian alami" 

"Dan Setiap takdir adalah sempurna. Lalu apalagi yang membuat kita enggan tetap bersyukur atas kesempurnaan ini" tutupku dalam bahasan satu tanya ini

Seusia kalian, seusia yang manis, sungguh kalian adalah terhebat, telah merasai dan melalui masa masa luar biasa dalam keluarga. Semoga dan Semoga akhir yang indah masih berpihak pada kalian, kita, dan juga aku.

ArsyFatih
BumiBomas

No comments:

Post a Comment