Thursday, April 7, 2016

Sepotong Cerita Senja

Sebentuk Hati yang tak tergerak, bukan tak terdetak, hanya tak tergerak sama sekali.

-------

"Sempurna" Pikirku dalam renungan panjang

"Apanya yang sempurna? Hidupnya? Mana ada?" Ucapnya menyelaku

"Ku Bilang Sempurna!!!" Sekali lagi aku menegas

"Sudah lah, tak ada yang sempurna, itu hanya yang nampak olehmu." Sangkalnya lagi

"Begitu Sempurnanya hingga aku menangis"

"Kau bilang apa?" tanyanya heran dengan sesenggukanku.

"Sekali lagi aku ingin bilang, Begitu Sempurnanya Ia mencintainya, Kau tak lihat, betapa kerasnya ia tetap berucap syukur atas limpahan musibah padanya." kuhentikan ucapku sejenak, menarik napas panjang..

"Aku pernah bertanya padanya, Begitu penuh ketidak sempurnaan hidup ini" lanjutku pelan menata kata demi kata

"Lalu dia, tersenyum dan berucap, bagiku apa yang Ia takdirkan untukku itu sempurna, betapapun oranglain memandangnya dengan penuh kecacatan" Ucapku melemah dan memandangnya

"Ahh, mendengarnya, aku menyadari hatiku masih terlalu jauh, dari kata mempesona.Terimakasih" Tak ada sangkalan lagi.

****

Sepotong Cerita Senja
Menyempurnalah, Duhai hati yang tertimpa musibah
Dan Menyempurnalah pula, duhai hati yang menyemai syukur

ArsyFatih

No comments:

Post a Comment