Monday, April 11, 2016

Negeri Menara Kembar (Aku dan Kamu)



Yap, kisah ini dimulai saat bulan desember 2013 aku bermimpi kau mengajakku berkeliling ke negeri sakura menemanimu kompetisi paper. Lalu.....

Awal Bulan Januari 2014, kau bercerita ada panggilan paper di negeri menara kembar ini bulan Mei 2014, lalu tanpa ba bi bu, langsung aku bilang "Ikuuuuuuut".

Okey Fix, Paspor sudah siap dan kebetulan tiket murah pun didapat. tak mahal, hanya 1,5jutah, bisa PP dan transit di Singapore.

Aku tak banyak tanya, nanti tinggal dimana, nanti disana bagaimana, karna bagiku, bersamamu pasti lebih berharga dibanding pertanyaan itu semua.

9 Mei 2014.
Aku dan kamu hanya lewat pesan ketemuan di terminal dua pukul 10.00, yap tak lebih dan tak kurang kita berjumpa. check in dan tetiba krucuk.. kami belum sarapan dan kami sudah masuk ke dalam ruang tunggu, al hasil kami terpaksa membeli makanan disana dengan budget seminim minimnya. hemat rupiaah lah..

Yey, pesawat datang, perjalanan membtuhkan waktu 2 jam, tiba di Bandara Kuala Lumpur. Setiba disana, kita sooook pede, intinya jalaan aja, ngikutin panah dan ngikutin orang, luaas banget memang nih bandara, yaa dinikmatin aja. dari sini perjuangan dimulai..


"chaan, kita kemana?"
"katanya sih suruh naik kereta ekspres"
"terus turun mana?"
"KLCC"
"Lalu?"
"hihihi.... lost"
"hyaaa,,, coba deh tanyain lagi, kita kudu naik apa dari KLCC"
"No conection, hemat pulsa roaming" cengirnya..
"hyaaaaaah"

Kaliaan tahu, parahnya kita tidak tahu kearah mana kita harus beli tiket kereta ekspress, penunjuknya pun terlalu menyebar. lalu dengan keberaniaan akhirnya kita bertanya sana sini, ketemu loket pembelian tiketnya, rada mahal sih memang sekelas naik taxi gresik bungur. Akhirnya naik juga, sepi sih, nyamaan, bersih, dan ada wifi.. ini pertolongan, akhirnya kita maksimalkan untuk bertanya lewat jejaring sosial kemana kita?

oiya ceritanya disini kita akan nginap di asrama temennya temennya temen saya.. nah lhoo.. jauh amat hubungannya.

ada jawaban.

tujuan kita adalah UIA. nah baru denger kaan, parah, sudah sampai di negeri orang, baru tahu tujuan nya kemana.

arahnya adalah turun KLCC, naik kereta ke Gombak, setelahnya naik kendaraan umum turun UIA.

lanjut

Tiba di KLCC perjalanan sekitar 45 menit. Cukuplah untuk menikmati perjalanan panjang dengan fasilitas nyaman, sebelum berakit rakit menyambut keajaiban keajaiban di waktu berikutnya.

turun...

"Kita kemana?"
"Nahh, itu, aku jga g tahu. Pokoknya sih suruh ke Gombak"
"Ini Jalan Keluarnya mana?"
"Haha, aku juga ga tahu"
"ya udah ikutin orang aja deh"

kami pun nge gluyuur ngikutin rame rame orang turun. ternyata benar ketemu tulisan Exit.

"chan, apa sebaiknya beli kartu sini aja ta, buat hubungi mbak nya"
"boleh, yuk cari cari"

Munyeer nyari nyari yang jualan perdana, naah tapi kami cuma lewaaat. Mahal untuk ukuran bolang, #HematRinggit

Ketemu loker tiket untuk beli tiket ke gombak, namun pertanyaanya, "Gimanaa cara belinyaaaaaaaa??? Ini mesin semua dan ga ada petugasnya!"

Lalu kami pun lamaa, melihat cara orang pesan tiketnya, dan mencobaa menerjemahkan petunjuk manualnya.

Ingat Harus koin,

"Kamu ada koin chan?"
"Engga!"
Ampun daaah kita ini yaaaaa memang sesuatu..
Alhamdulillah ada tempat tukar koin, akhirnya kita tukar seadanya.

"Chan ini nyoba ya, klo salah g pa pa ya"
"iya"

pertama tama tekan tombol dimana kita akan berangkat, kemudian tekan tombol tujuan kita, tekan beli tiket berapa, setelahnya akan muncul tagihan, harus koin.
Yey berhasil. Duh kita lama banget ya beli tiket kyk gini, yg antri buanyaaak padahal.. haha.. biarin deh namanya juga belajar.. itung itung tampil di dora explore.

tiket sudah di dapat, lalu... kita kemanaaaaaaa?????

Udaaah ikutin orang orang yang baru beli tiket aja. tuk tuk tuk tuk.. kita ikutin mereka.. Dasar emang kitaa...

Kereta datang, kita naik, berhasil naik dengan selamat, pertanyaannya, Gombak itu manaaaaa?????

Lamaa banget akhirnya ketemu sama mba mba mahasiswa juga, kita tanya ttg UIA, alhamdulillah dijawab. intinya kita akan turun di stasiun terakhir.

rada jauh memang. tiba di gombak sekitar mendekati pukul 5 sore. Stasiunnya sepi, kita berhasir keluar, lalu kita tanya petugas klo ke UIA naik apa. lalu sama petugas dijawab yang intinya " Jam segini sudah g ada bis ke sana" lalu tak ada jawaban lagi.

Kalian tahu apa yang kami rasakan, "terus kudu piyeee?" "numpak opo maneng" mau menghubungi siapah orang g ada pulsa dan juga g ada wifi. nah lhooo...

kita lamaa berdiri di depan stasiun itu, berharap, ya Allah mogaa ada bantuan.

Semua yang turun kereta sudah pada naik kendaraan.. bis pun silih berganti namun tak ada yang jurusan UIA. ada satu ibu ibu berwajah india berjilbab yang berdiri menghentikan taxi.

"Chan, itu bukannya ibu yang tadi satu kereta sama kita?"
"ah iya"
"coba deh tanya chan, kita kudu naik apa"

lalu teman saya menemuinya dan bertanya, ibu tersebut menjawab klo kita harus naik taxi.

"chan, coba deh tanya ibu itu, ibu itu mau kemana, lalu boleh engga kita nebeng ntar patungan deh taxinyaa, soalnya beneran kita g tau arah dan tujuan"

teman saya agak ragu, namun aku paksa, ya kalii kudu disini sendirian, Ya Allah kita masih singgle ya Allah jaga kami ya Allah...

akhirnya dengan menahan semua rasa malu, teman saya meminta bantuan ibu itu, dan akhirnya setelah berfikir sejenak sambil melihat muka melas kita, akhirnya ibu itu mempersilahkan kita join.

ngobrol sana sini. lalu pertanyaan menakutkan berikutnya akhirnya terlontarkan
"turun mana?"
kami hanya bisa saling pandaang...
"UIA"
"Iya, UIA itu luaaas, turun mananya?"
"asrama"
"Iya, asramanya itu banyak, asrama apa namanya?"
kami hanya diaam.
"Ya sudahlah, kalian ikut saya aja dulu" begitu kata ibunya..

Memasuki area UIA, kok g asing, ini apa ya, kok logonya aku kenal banget... Aahaaa ternyataaa UIA adalah IIUM, Yak Kampus ya g ingin sekali aku injakkan kaki disini. Dan semakin mendekat mendekat mendekat, ternyata ibu tersebut mahasiswa di FE nya, wah kita rehat di FE.. ituuu cita citaa akuuh, fakultas pertama yang ingin aku kunjungi disini.. lama kita rehat beli makan dan lain lain
memasuki hampir magrib teman kami mengabari jika janjian di asrama putri A berapa yaa lupaa. Lalu ibu tersebut dengan senang hati mengantarkan kita dengan kendaraannya. katanya "Saya antar, kalau lihat kalian jadi ingat anak saya, g bisa bayangkan klo anak saya ilang kayak gini" hyaaaaaaaa. Allah Allah Allah... baik banget siiih...
Ketemuuu

Akhirnya kita bisa ke asram tersebut dan rehat sambil membayangkan kisah hari ini. Amazing, Plis.. Ini Negeri Orang, dan kita tak tahu apa apa, Lalu Allah begitu baik, ya Begitu baik..

Hari pertama end****

No comments:

Post a Comment